Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan Sosial Dan Kebangsaan Materi Bab II IPS Kelas 8

A. Mobilitas Sosial

 Pengertian

Mobilitas Sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang daiisan yang satu ke lapisan yang lain. ( Seseorang yang mengalami kedudukan atau status sosial dari satu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan )

 Bentuk – Bentuk Mobilits Soisial

Berdasarkan bentuknya mobilitas Sosial dibedakan menjadi dua yaitu Mobilitas Sosial Vertikal dan Mobilitas Sosial Horisontal.

a. Mobilitas Sosial Vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok, dari satu kedudukan sosial ke keduduka sosial yang lain yang tidak sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebij tinggi ( Sosial Climbing ) maupun turun ke tingkat yang lebih rendah ( Sosial Sinking )

  • Mobilitas Sosial Vertikal ke atas ( Sosial Climbing ) adalah mobilitas yang terjadi adanya peningkatan status atau kedudukan sesorang atau naiknya orang – orang berststus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi.
  • Mobilitas Sosial Vertkal ke bawah ( Sosial Sinking ) adalah perubahan ststus sosial dari atas ke bawah.

b. Mobilitas Sosial Horisontal adalah perubahan ststus sosial seseorang atau sekelompok orang, dalam lapisan sosial yang sama.


 Faktor – Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial

Faktor pendorong Mobilitas Sosial

 Faktor Struktural

Seseotang mempunyai kebebasan dalam menentukan ststus sosialnya bahkan untuk mencapai ststus sosial yang tinggi sekalipun asal mempunyai kemampuan.

 Faktor Individu

Setiap 8ndividu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Dua orang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang relatif sama belum tentu menjadi berhasil dalam melaksanakan mobilitas sosial ke atas, karena hal ini disebabkan keberhasilan individu sangat ditentukan oleh sikap dan perilaku  individu tersebut.

 Faktor Sosial

Setiap perjuangan diawali dari ketidakpuasan, Ketidakpuasan akan ststua sosial mendorong manusia untuk terus berjuang dengan segiat – giatnya. Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orang tuanya, karena saat ia dilahirkan, tidak ada satu manusia pun yang dapat memilih status. Apabila ia tidak puas dengan kedudukan status sosial yang diwariskan oleh orang tuanya, Ia dapat mencari kedudukannya sendiri dilapisan sosial yang lebih tinggi.

 Faktor Ekonomi

Kebutuhan ekonomi dapat mendorong  terjadinya mobilitas sosial, karena dengan kondisi ekonomi yang lebih baik lebih mudah memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan lainnya,  dengan demikian keadaan ekonomi yang lebih baik memudahkan individu atau kelompok untuk melakukan mobilitas sosial.

 Faktor Politik

Kondisi politik suatu negara  akan mempengaruhi mobilitas sosial bagi warga negaranya.

 Faktor Kemudahan Dalam Akses Pendidikan

Dengan berbekal ilmu pengetahuan yang diperolehnya seseorang dapat dengan mudah melakukan pergerakan mobilitas sosialnya karena ia merasa bahwa pendidikan mudah untuk didapat, Sebaliknya seseorang yang karena kurangnya penguasaan ilmu dan pengetahuan sulit untuk mengubah status sosialnya karena ia sulit untuk mengakses pendidikan.


Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

 Faktor Kemiskinan

Faktor ekonomi sngat mempengaruhi atau membatasi mobilitas sosial, Bagi masyarakat miskin untuk mencapai status sosial tertentu merupakan hal yang sangat sulit, salah satu penyebabnya adalah kemiskinan. Sehingga dengan kemiskinan ini dimungkinkan akan berpengaruh terhadap pendidikannya, pendidikan yang rendah akan berpengauh terhadap kualitas sumber daya manusia, akibatnya tingkat kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan sangat terbatas.

 Faktor Diskriminasi

Diskriminasi atau pembedaan perlakuan tidak boleh ada karena ini akan mempersulit terjadinya mobilitas sosial.

 Saluran – Saluran Mobilitas Sosial

 Pendidikan

Pendidikan merupakan saluran bagi moblitas vertikal yang sering dilakukan atau digunakan karena melalui pendidikan orang dapat dengan mudah untuk mengubah statusnya.

 Organisasi Politik

Banyak contoh orang yang meniti perjuangan karir di organisasi politik dari tingkatan yang rendah sampai tingkat yang lebih tinggi, sehingga seseorang yang menjadi anggota partai politik yang profesional dan mempunyai dedikasi yang tinggi kemungkinan besar ia akan mendapatkan status yang lebih tinggi.

 Organisasi Ekonomi

Organisasi ekonomi ini antara lain bergerak dalam bidang perusahaan ataupun jasa umumnya memberikan kesempatan seluas – luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal.

 Organisasi Profesi

Contoh organisasi profesi yang dapat dijadikan saluran mobilitas vertikal adalah Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ), Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( HIPMI ), Yang menjadi pertanyaan “ Mengapa organisasi profesi dapat menjadi sarana saluran mobilitas sosial ? Karena Organisasi Profesi merupakan himpunan orang – orang  yang memiliki profesi yang sama sehingga mereka akan lebih kompak dan kuat memperjuangkan profesinya.

 Dampak Positif Mobilitas Sosial

 Mendorong seseorang untuk lebih maju

Terbukanya kesempatan untuk pindah dari status ke status yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang  untuk maju diberbagai bidang.

 Mempercepat tingkat perubahan sosial

Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.

 Meningkatkan integritas sosial

Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integritas sosial.

Dampak Negatif Mobilits Sosial

 Terjadinya Konflik

Mobilitas sosial merupakan salah satu perjuangan manusia atau kelompok sosial untuk mencapai posisi sosial yang semakin tinggi. Dalam hal ini, sangat wajar kalau kemudian timbul persaingan , yang kerap juga memici konflik. Dalam perjalanan kehidupan manusia, persaingan tidak dapat dihindarkan. Persaingan selalu muncul dengan berbagai kategorinya, Bahkan persaingan bisa menjelman menjadi konflik. 

 Gangguan Psikologi

Seseorang yang memiliki jabatan kadang khawatir kehilangan jabatan. Bahkan pada saat jabatan yang dimiliki sudah lepas, kadang ia tidak rela melepaskan jabatan tersebut. Banyak orang yang setelah kehilangan jabatan, baik karena diganti maupun karena sudah selesai  masa tugasnya  ( Pensiun ) menjadi mudah gelisah. Individu yang mengalami keadaan seperti ini termasuk mengalami gangguan psikologis. Hal tersebut akan membahayakan diri sendiri karena stres yang berkepanjangan akan melahirkan berbagai penyakit psikis dan fisik lainnya.


KERJAKAN TUGAS BERIKUT DENGAN  BAIK DAN BENAR !

1. Apakah yang kamu ketahui tentang Mobilitas Sosial !

2.  Isilah tabel berikut dengan benar !