Puisi Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Bab IV Kelas 8

PUISI

Tujuan Pembelajaran :

  1. Siswa dapat menemukan unsur-unsur pembentuk puisi
  2. Siswa dapat menyimpulkan isi puisi
  3. Siswa dapat memilah unsur-unsur pembangun puisi
  4. Siswa dapat membuat dan membacakan puisi


PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PUISI

1. Pengertian Puisi

    Puisi adalah karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan

    dengan mengutamakan keindahan kata-kata.

    Contoh puisi :

                  Hujan Bulan Juni

     tak ada yang lebih tabah

dari hujan bulan juni

dirahasiakannya rintik rindunya

kepada pohon berbunga itu

            tak ada yang lebih bijak

dari hujan bulan juni

dihapusnya jejak-jejak kakinya

yang ragu-ragu di jalan itu


tak ada yang lebih arif

dari hujan bulan juni

dibiarkannya yang tak terucapkan

diserap akar pohon bunga itu

Karya : Sapardi Djoko Damono


Maksud isi puisi :

Bait 1  :  

Penyair mengartikan hujan sebagai rasa kasih sayang.

Berarti ketabahan, kesabaran dari hujan agar tidak turun pada bulan Juni. Juni adalah bulan musim kemarau, mustahil jika hujan turun pada bulan Juni. Maka mengandung makna tentang ketabahan, kesabaran seseorang untuk tidak menyampaikan rasa sayang juga rindunya kepada orang yang dicintainya. Lebih memilih jika rasa sayang dan rindu kepada orang yang disayangi untuk disimpan atau ditahan saja.

Bait 2   :   

Dengan ketabahannya dia mampu menahan diri untuk  tidak menyampaikan rasa sayang dan rindunya. Dia menghapus keragun, prasangka jelek yang ada di hatinya dalam menanti orang yang dicintainya.

Bait 3  :   

Dia pandai menyimpan, menyembunyikan, tidak diucapkannya apa yang dia rasakan ( rasa sayang dan rindu ). Dia membiarkannya biar dimengerti sendiri olehnya sehingga akhirnya berbuah manis.

2. Unsur-unsur Puisi

a. Majas 

Majas adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu.

Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan. 

Ada beberapa  majas yang dominan dalam puisi, yaitu :

(1) Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.

Contoh :  

* Kala sang surya menyapa alam semesta.

* Ombak berkejar-kejaran tak kenal lelah.          

(2) Majas paralelisme adalah majas perulangan yang tersusun dalam baris yang berbeda.

Contoh :  * dari hujan bulan juni dari hujan bulan juni

b. Irama / rima

Irama / rima adalah persamaan bunyi pada puisi. Irama / rima berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam puisi.

c. Penggunaan Kata-kata Konotasi / Berlambang

Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya.

Contoh : * hujan diartikan rasa kasih sayang

       * pohon berbunga diartikan orang yang dicintai

d. Pengimajinasian dalam Puisi

Pengimajinasian adalah susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan / imajinasi.

Contoh : 

* sepoi, panas payah terik, menghembus lemah, menyejuk badan. Kata-kata tersebut menimbulkan imajinasi perabaan

* senja samar, biar bersinar mataku sendu. Kata-kata tersebut menimbulkan imajinasi penglihatan

* gelakku rayu, menegur salam. Kata-kata tersebut menimbulkan imajinasi pendengaran.


MENYIMPULKAN ISI PUISI

AKU
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari hingga hilang pedih perih

Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Makna puisi “AKU”
Keteguhan hati penyair atas pilihan kebenaran yang diyakininya. Meskipun 
berat resiko yang harus dihadapi, dia tetap berjuang. Semangat dalam 
memperjuangkan kebenaran yang diyakininya tak pernah padam.

MEMILAH UNSUR-UNSUR PEMBANGUN PUISI

1. Unsur-unsur fisik puisi : majas, irama, kata-kata konotasi, dan
    kata-kata berlambang.
    ( pengertian majas, irama, kata konotasi, kata berlambang sudah dijelaskan di depan )
2. Unsur-unsur batin puisi ( unsur intrinsik ) : tema, amanat, 
    perasaan penyair, nada / sikap penyair
    a. tema       :  pokok persoalan yang diungkapkan penyair.
    b. amanat   :  pesan penyair kepada pembaca
    c. perasaan penyair :  ekspresi  berbagai suasana hati dari penyair,
                                     seperti rasa rindu, gelisah keagungan 
                                     kepada Tuhan, alam atau kekasih.
    d. nada atau sikap penyair : sikap bagaimana puisi itu dibacakan, apakah sebuah kritik, nasihat, ejekan, sindiran.

PEMBUATAN PUISI

Langkah-langkah membuat puisi :
1. Menentukan tema
2. Menentukan suasana puisi
3. Mendaftar kata-kata yang sesuai
4. Memilih kata-kata ( diksi )
5. Menulis puisi


PEMBACAAN PUISI

Pembacaan puisi  yang baik dapat dilakukan dengan memperhatikan :
1 Ekspresi   :  pandangan air muka yang memperlihatkan perasaan seseorang.
       Melalui air muka dapat mengungkapkan perasaan suatu puisi, entah 
                    berupa kegembiraan, kesedihan, harapan, semangat, dll.
2. Lafal      :  ucapan seseorang pada huruf ataupun kata.
        Dalam membacakan puisi huruf atau kata-katanya harus dilafalkan 
                     dengan jelas.
3. Tekanan   :  kuat lemahnya cara pengucapan kata atau kalimat. 
                     Tekanan berfungsi untuk menegaskan bagian kata yang satu dengan
                     yang lain.
4. Intonasi     :  naik turunnya lagu kalimat.
         Perbedaan intonasi menyebabkan perbedaan maksud suatu kalimat.