Pengertian, Ciri, Unsur Ekstrinsik Dan Intrinsik Cerpen Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 9

Pengertian

Cerpen ialah esai imajiner yang berisi kehidupan atau kehidupan seseorang yang diceritakan secara ringkas dan ringkas yang hanya berfokus pada karakter tertentu. Di sini kita akan mencoba untuk meninjau sepenuhnya apa definisi cerita, elemen intrinsik cerita, elemen ekstrinsik cerita, struktur cerita dan, tentu saja, kumpulan contoh cerita yang menarik untuk dilihat.


Penting bagi teman untuk mengetahui bahwa contoh cerita atau cerita memiliki kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10 hal. Cerita-cerita hanya memberikan satu kesan yang hanya berfokus pada satu karakter dan situasi.

Unsur-Unsur Dari Cerpen

Adapun cerpen tentunya memiliki unsur-unsur didalamnya. Usur dari cerpen sendiri memilikiki dua bagian yaitu Ekstrinsik dan Intrinsik. Berikut ini ulasannya di bawah ini.

Unsur Ekstrinsik

1. Biografi

Elemen yang menjadi latar belakang penulis. Karena jika latar belakang menyentuh hati pembaca, pembaca akan terbawa oleh plot.

2. Sosial

Undur yang memiliki hubungan dengan kondisi masyarakat. Seperti halnya dengan keadaan pemerintahan, cerita ini berisi sindiran terhadap masyarakat.

3. Nilai

Elemen yang memiliki nilai sehubungan dengan pendidikan, seni, hukum atau lainnya. Nilai yang terkandung adalah salah satu daya tarik sehingga dapat memberikan efek kepada pembaca.

Unsur Intrinsik

1. Tema

Unsur yang menjadi pemikiran utama sebuah cerita adalah dasar dari pengembangan sebuah cerita. Cerita dalam contoh cerita tidak dapat dikembangkan jika menjadi cerita yang dapat ditulis dengan tema dalam tema cerita dan dapat ditentukan sehingga cerita tersebut dapat dipahami oleh pembaca. Contoh dari beberapa tema cerita adalah kehidupan sekolah, kematian, perjuangan hidup dan sebagainya.

2.  Latar Belakang

Usur itu menggambarkan waktu, tempat dan suasana yang terjadi di sakura. Pengaturan adalah bagian yang harus memiliki cerita karena pembaca tahu suasana yang terjadi dalam sejarah. Karena suasana dapat memengaruhi pembaca untuk mengalami sejarah.

3.  Plot atau Alur

Elemen intrinsik yang merupakan serangkaian cerita yang dibentuk oleh fase-fase peristiwa masa lalu dapat menenun cerita-cerita yang disajikan oleh karakter-karakter dalam cerita tersebut. 3 jenis alur berikut ini adalah alur pertama ke depan, alur belakang dan alur campuran.

4.  Karakterisasi atau Penokohan

Dalam sejarah singkat, elemen intrinsik yang menggambarkan karakter atau sifat dalm karakter. Ada dua cara untuk menggambarkan karakter karakter dalam cerita, yaitu, analotik atau langsung dan dramatis atau tidak langsung, protagonis, antagonis dan tirtagonis.

5.  Sudut Pandang

Elemen intrinsik dari cerita yang menarik posisi penulis dalam sejarah. Elemen ini memiliki berbagai jenis sudut pandang, yaitu perspektif orang pertama, perspektif orang ketiga dan perspektif campuran.

6.  Mandat

Elemen intrinsik cerita yang berisi pesan atau saran dari penulis untuk pembaca dalam sejarah, diberikan secara eksplisit atau implisit.

7.  Gaya Bahasa

Unsur intrinsik cerita yang mengatur cara penulis mengekspresikan pemikiran atau gagasan menggunakan bahasa tunggal dan karenanya dapat memberi kesan keindahan bahasa.

Struktur Dari Cerpen

Adapun cerpen tentunya memiliki struktur didalamnya. Struktur dari cerpen sendiri memiliki enam bagian yaitu dimana ulasannya dibawah ini.

1. Abstrak

Struktur cerita yang merupakan bagian dari cerita, bagian abstrak dari inti cerita yang kemudian berkembang menjadi berbagai peristiwa. Abstrak dapat disebut deskripsi awal cerita. Abstrak juga memiliki sifat opsional di mana penulis dapat menggunakan abstrak dalam cerita atau tidak.


2. Orientasi

Struktur cerita yang dikaitkan dengan waktu dan suasana yang tepat dalam sejarah. Orientasi tidak hanya berfokus pada tempat, waktu, atau suasana karena banyak cerita memiliki peristiwa yang berbeda.

3. Komplikasi

Struktur di mana peristiwa berkorelasi dan memberi tahu sebab dan akibat peristiwa dalam sertifikat pendek. Dalam struktur ini, karakter atau karakter dapat ditentukan oleh karakter dalam cerita. Karakter atau karakter karakter dapat muncul karena sulitnya karakter nasional yang mulai meningkat.

4. Evaluasi

Struktur cerita ini berasal dari masalah yang terjadi dalam cerita yang mengarah pada kulminasi masalah yang terjadi dan keberadaan solusi untuk masalah yang ada mulai muncul. Dalam struktur ini penting karena ini menentukan apakah cerita itu menarik.

5. Resolusi

Struktur cerita yang merupakan selesainya evaluasi. Bagian ini sangat ditunggu oleh pembaca, terutama jika pembaca dibawa pergi dan karena itu ingin melanjutkan ceritanya. Pada bagian ini penulis memberikan solusi tentang bagaimana masalah yang dihadapi oleh karakter dalam cerita.

6. Koda

Struktur yang memuat pelajaran atau nilai-nilai yang bisa diambil dari cerita. Bagian ini memiliki kearifan yang terkandung dalam cerita. Bagian ini biasanya dikenal setelah pembaca menyelesaikan cerita dari awal hingga akhir cerita. Bagian ini biasanya dalam bentuk saran, mandat, pesan atau peringatan dari penulis kepada pembaca.

Ciri-Ciri Dari Cerpen

Adapun cerpen tentunya memiliki ciri-ciri didalamnya. ciri dari cerpen sendiri yaitu:

Karakteristik cerita yang harus dipahami ketika seseorang ingin membuat cerita pendek (cerpen) dengan mudah membedakan cerita dengan cerita lain. Cerita-cerita tersebut memiliki karakteristik umum, yaitu esai pendek dan sederhana, yang menghadirkan satu masalah dan dibaca sepenuhnya setelah duduk. Selain itu ada banyak fitur lain dari cerpen ini. Sebagai berikut:

  • Dalam menulis cerita pendek sendiri, mereka memiliki kata-kata yang sangat sederhana yang memudahkan pembaca untuk memahami dan memahami isi cerita.
  • Cerita pendek hanya menceritakan satu peristiwa dan menggunakan satu cerita langsung.
  • Saat membaca sebuah cerita, paling tidak butuh waktu sekitar setengah jam atau dua jam.
  • Kisah-kisah menyampaikan pesan dan kesan yang begitu mendalam sehingga pembaca harus memahami apa karakter alami dan merasakan kesan sejarah tertulis.
  • Ceritanya punya 10.000 kata, tidak lebih.
  • Cerita memiliki batas penulisan yang lebih pendek daripada novel.
  • Tidak sedikit cerita memiliki isi sejarah dari uraian kehidupan sehari-hari.
  • Cerita-cerita tidak menggambarkan keseluruhan cerita dengan karakter dalam cerita, tetapi hanya mengatakan karakter utama atau hanya mengatakan poin utama.
  • Orang-orang yang diceritakan dalam cerita mengalami masalah dari fase awal hingga fase penyelesaian.
  • Itu memiliki sifat fiktif.

Nah, setelah pembahasan di atas, tentunya dibawah ini  akan memberikan sepenggal cerita dari contoh cerpen beserta strukturnya.

1.  Kisah : Si Penjual ES Lilin

1. ORIENTASI

Pagi hari itu burung burung berkicau dengan suara indah, ayam berkokok, ibukku membangunkanku dari mimpiku, bintang yang masih TK ini mulet mulet seperti masih ingin tidur. Saat persiapan sekolah sudah siap. Ibuku mengambil termos esnya untuk jualan keliling. Lalu kita berangkat ke sekolahku

2. ABSTRAKSI

Sesampainya di sekolah ibuku menungguiku sampai pelajaran usai. Saat pulang sekolah aku diantar pulang oleh ibuku. Lalu aku ditinggal oleh ibuku untuk berjualan es lilin keliling

“Bu kemana?” tanyaku

“Ibu mau jualan dulu kamu di sini aja sama yangti”

3. KOMPLIKASI

Aku di rumah sama yangti. Aku tidak pernah tau ibuku jualan kemana tapi yang jelas ibuku hanya membawa satu termos es kecil berisi es lilin dan jumlahnya tidaklah banyak. Karena ibuku tidak cukup mempunyai modal untuk membeli bahan bahannya.

Hari itu ibuku tetap saja pulang malam. Esok harinya memasuki tarawih yang pertama aku diajak ibuku shalat di masjid dekat rumah saat di masjid banyak sekali anak anak dan orang yang melihatku seperti seolah olah mereka mengejek. Dan ibuku diejek oleh anak anak disana “Wasool” begitulah katanya. Dan aku pun ditanya sambil diejeknya pula.

4. EVALUASI

Saat hari ulang tahunku mendekat. Ibuku pulang kerja semakin malam. Ibuku hanya bilang “Bintang kamu di rumah saja ya. Ibu cari uang buat ulang tahun kamu” ibuku mengatakan itu dengan nada menghibur, hati bintang sangatlah senang.

Bintang main kesana kemari sambil menceritakan kepada temanya “Aku loh sebentar lagi ulang tahun, dirayakan di sekolahku, kamu dateng ya” begitulah kata bintang.

5. RESOLUSI

Ternyata ibu bintang itu bekerja sampai jauh sekali dengan rumahnya. Saat hari ulang tahunya bintang tiba bintang senang sekali di sekolah tapi sedihnya karena tak punya cukup uang, ayam seperempat pun jadi. Entah dipotong sekecil apa itu?. Saat bintang membuka nasi kotak. Itu ia berkata “ibu ayamnya kecil banget bu” lalu ibunya berkata “Nak hanya itu yang bisa ibu beri buat kamu. Ibu gak punya cukup uang nak. Gak papa kan yang penting kamu bahagia”

6. KODA

Saat sore harinya bintang dan ibunya terlihat bersepeda di tengah derasnya hujan. Mereka bermain hujan dengan gembira ria. Banyak orang yang mengejek mereka gila tapi bintang hanya berkata “ibuku cintaku aku bahagia bersamamu walau banyak yang mengejekmu aku tetap bahagia bersamamu”

2.  “Senyum Karyamin” karya Ahmad Thohari

1. Abstrak

Mereka tertawa bersama. Mereka, para pengumpul batu itu, memang pandai bergembira dengancara menertawakan diri mereka sendiri. Dan Karyamin tidak ikut tertawa, melainkan cukup tersenyum. Bagi mereka, tawa atau senyum sama-sama sah sebagai perlindungan terakhir. Tawa dan senyum bagi mereka adalah simbol kemenangan terhadap tengkulak, terhadap rendahnya harga batu, atau terhadap licinnya tanjakan. Pagi itu senyum Karyamin pun menjadi tanda kemenangan atas perutnya yang sudah mulai melilit dan matanya yang berkunang-kunang.

2.Orientasi

Karyamin melangkah pelan dan sangat hati-hati. Beban yang menekan pundaknya adalah pikulan yang digantungi dua keranjang batu kali. Jalan tanah yang sedang didakinya sudah licin dibasahi air yang menetes dari tubuh Karyamin dan kawan-kawan, yang pulang balik mengangkat batu dari sungai ke pangkalan material di atas sana.

Karyamin sudah berpengalaman agar setiap perjalananya selamat. Yakni berjalan menanjak sambil menjaga agar titik berat beban dan badannya tetap berada pada telapak kaki kiri atau kanannya. Pemindahan titik berat dari kaki kiri ke kaki kanannya pun harus dilakukan dengan baik. Karyamin harus memperhitungkan tarikan napas serta ayunan tangan demi keseimbangan yang sempurna.

3. Komplikasi

Sebelum habis mendaki tanjakan, Karyamin mendadak berhenti. Dia melihat dua buah sepeda jengki diparkir di halaman rumahnya. Denging dalam telinganya terdengar semakin nyaring. Kunang-kunang di matanya pun semakin banyak. Maka Karyamin sungguh-sungguh berhenti,dan termangu.

Dibayangkan istrinya yang sedang sakit harus menghadapi dua penagih bank harian. Padahal Karyamin tahu, istrinya tidak mampu membayar kewajibannya hari ini, hari esok, hari lusa, dan entah hingga kapan, seperti entah kapan datangnya tengkulak yang telah setengah bulan membawa batunya.

4. Evaluasi

”Ya, kamu memang mbeling , Min. di gerumbul ini hanya kamu yang belum berpartisipasi.Hanya kamu yang belum setor uang dana Afrika, dana untuk menolong orang-orang yang kelaparan di sana. Nah, sekarang hari terakhir. Aku tak mau lebih lama kau persulit.”

Karyamin mendengar suara napas sendiri. Samar-samar Karyamin juga mendengar detak jantung sendiri. Tetapi karyamin tidak melihat bibir sendiri yang mulai menyungging senyum.

5. Resolusi

Kali ini Karyamin tidak hanya tersenyum, melainkan tertawa keras-keras. Demikian keras sehingga mengundang seribu lebah masuk ke telinganya. Seribu lunang masuk ke matanya. 

7. Koda

Lambungnya yang kampong berguncang-guncang dan merapuhkan keseimbangan seluruh tubuhnya.Ketika melihat tubuh Karyamin jatuh terguling ke lembah Pak Pamong berusaha menahannya. Sayang, gagal.