Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang Bertaqwa Materi Pelajaran PAI Dan BP Kelas 8 Semester Genap

Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang Bertaqwa

Puasa merupakan rukun islam yang ke-empat. Puasa berasal dari kata “Saumu” yang artinya menahan diri dari segala sesuatu. Seperti, menahan makan, minum, hawa nafsu dan menahan dari bicara yang tidak bermanfaat.



Sedangkan arti puasa menurut istilah adalah, menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat dan beberapa syarat tertentu. Sesuai dengan firman Allah Q.S. Al Baqoroh ayat 187




Artinya:
Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hita, yaitu fajar
Setiap orang yang percaya kepada Allah SWT, diwajibkan untuk berpuasa di bulan ramadhan. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al Baqoroh ayat 183



Artinya: 
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (Q.S. Albaqoroh ayat 183)

Macam-macam  puasa

1. Puasa wajib

Puasa wajib adalah puasa yang harus dilaksanakan oleh setiap umat islam yang sudah baligh dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa.
Yang termasuk puasa wajib antara lain

a. Puasa ramadhan

Yaitu puasa yang dilaksanakan di bulan ramadhan. Hukumnya fardhu ‘ain. Oleh karena itu jangan sekali-kali meninggalkan puasa ramadhan tanpa adanya halangan yang dibenarkan menurut syariat. Apabila sedang berhalangan wajib mengganti di hari lain.

1. Syarat wajib puasa:

  • Berakal
  • Baligh
  • Mampu berpuasa

2. Syarat sahnya puasa

  • Beragama islam
  • Mumayiz(sudah dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik)
  • Suci dari darah haid dan nifas
  • Dalam waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa

3. Rukun puasa

  • Niat untuk berpuasa. Jika dilafazkan adalah sebagai berikut


Artinya:
Saya berniat puasa ramadhan esok hari untuk melaksanakan kewajiban di bulan ramadhan tahun ini karena mentaati perintah Allah Ta’ala.
Niat puasa boleh dilakukan pada malam hari, selambat-lambatnya sebelum terbit fajar. Untuk menjada agar niat puasa tidak terlewatkan, kita boleh mengucapkan niat puasa ini setelah sholat tarawih.
  • Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari

4. Hal-hal yang membatalkan puasa

  • Makan dan minum dengan sengaja
  • Muntah yang disengaja atau dibuat-buat
  • Berhubungan suami istri
  • Keluar darah haid atau nifas
  • Gila atau sakit jiwa
  • Keluar cairan mani yang disengaja

5. Hal-hal yang disunahkan dalam puasa

  • Berdo’a ketika berbuka puasa
  • Memperbanyak sedekah
  • Sholat malam, sholat tarawih
  • Tadarus atau membaca al-qur’an

6. Hal-hal yang mengurangi pahala puasa

  • Membicarakan kejelekan orang lain
  • Berbohong
  • Mencaci maki orang lain

7. Orang-orang yang boleh berbuka puasa pada bulan ramadhan

  • Orang yang sedang sakit dan tidak kuat untuk berpuasa karena apabila berpuasa sakitnya semakin parah. Namun, ia harus menggantikannya di hari lain apabila sudah sembuh.
  • Orang yang sedang dalam perjalanan jauh. Ia pun wajib mengqodo’ di hari lain.
  • Orang tua yang sudah lemah. Sehingga tidak kuat untuk berpuasa. Ia wajib membayar fidyah, yakni bersedekah tiap hari ¾ liter beras atau yang sama dengan itu kepada fakir miskin.
  • Orang hamil dan menyusui. Perempuan ini kalau khawatir akan menjadi mudharat kepada dirinya sendiri atau kepada anaknya. Mereka wajib meng-qodo’ puasa di hari lain. Tetapi kalau khawatir menimbulkan mudhorot bagi anaknya, ia wajib membayar fidyah kepada fakir miskin.

b. Puasa Nazar

Puasa nazar adalah puasa yang dilakukan karena mempunyai nazar (janji) kebaikan yang pernah diucapkan) puasa ini wajib dilaksanakan, ketika keinginannya atau cita-citanya terpenuhi.
Contoh:
Jika lulus SMP dengan predikat 10 besar saya akan puasa 3 hari.
Nazar harus berupa amal kebaikan dan tidak boleh bernazar dengan berbuat maksiat atau amal keburukan.

c. Puasa Qodo’

Puasa Qodo’ adalah puasa yang kita niatkan untuk mengganti kewajiban sesudah lewat waktunya.
Contoh:
Orang yang meninggalkan puasa karena haid, wajib mengganti di hari lain sesuai jumlah puasa yang ditinggalkannya.

d. Puasa Kifarat

Puasa kifarat adalah puasa yang wajib dikerjakan karena melanggar suatu aturan Puasa kifarat adalah puasa yang wajib dikerjakan karena melanggar suatu aturan ang telah ditentukan(puasa denda). Puasa kifarat wajib dilaksanakan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:

1. Tidak mampu memenuhi nazar

Apabila seseorang bernazar dan tidak bisa melaksanakannya, wajib baginya puasa 3 hari.

2. Berkumpulnya suami istri pada siang hari di bulan ramadhan

Dalam kasus semacam ini, orang tersebut wajib melaksanakan puasa kifarat selama dua bulan berturut-turut.

3. Membunuh secara tidak sengaja

Contoh:
Seorang pengemudi sudah berhati-hati saat mengendarai mobil, namun tiba-tiba ada seseorang menyeberang jalan dan tertabrak sampai meninggal dunia. Wajib baginya memberi santunan kepada pihak korban, jika tidak mampu, wajib puasa 2 bulan berturut-turut.

4. Melakukan zihar kepada istrinya

Zihar adalah seorang suami yang menyamakan istrinya dengan ibunya, hukumnya haram. Kewajibannya adalah membayar kifarat dengan memerdekakan hamba sahaya atau puasa 2 bulan berturut-turut. 

5. Mencukur rambut ketika Ikhram

Ketika melaksanakan haji seorang jamaah haji sudah mencukur rambut sebelum tahalul. Wajib baginya membayar kifarat berupa memberi sedekah kepada 6 fakir miskin atau puasa 3 hari.

6. Berburu ketika ikhram

Yaitu salah satu dari larangan haji, bentuk kifaratnya ditentukan oleh keputusan hakim yang dinilai jujur.

7. Mengerjakan haji dan umroh dengan cara tamatu’ atau qiron

Dalam hal ini dendanya menyembeli seekor kambing yang pantas untuk berkorban apabila tidak sanggup, wajib puasa 10 hari(3 hari wajib dikerjakan pada saat ikhram dan 7 hari wajib dilaksanakan sesudah kembali ke tanah air)

2. Puasa Sunnah

Selain puasa wajib, kita juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah. Cara mengerjakannya sama seperti puasa ramadhan, yaitu dimulai dari terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari.
Puasa sunnah artinya puasa yang bila dikerjakan mendapat pahala,  bila ditinggalkan tidak mendapat dosa.

a. Puasa sawal

Puasa sawal adalah puasa 6 hari yang dikerjakan di bulan sawal atau setelah sholat idul fitri. Cara mengerjakannya boleh dikerjakan 6 hari berturut-turut atau berselang seling.
Kebaikan puasa sawal, sesuai hadist berikut ini.



Artinya :
Barang siapa yang berpuasa ramadhan, kemudian mengikutinya dengan berpuasa 6 hari di bulan sawal, yang demikian itu(pahalanya) seperti puasa setahun(HR Jama’ah kecuali Bukhari dan Nasa’i)

b. Puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijah)

Puasa arafah dilaksanakan ketika orang yang melaksanakan ibadah haji sedang wukuf di padang arafah. Sedangkan orang yang menunaikan ibadah haji tidak disunahkan melaksanakan ibadah haji. Keistimewaan puasa arafah ini, dapat menghapus dosa selama dua tahun yaitu satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Sebagaimana tertuang dalam hadist-hadist berikut ini.


c. Puasa Hari senin dan kamis

Puasa senin kamis adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari senin dan kamis. Sebagaimana hadist berikut.

3. Waktu yang diharamkan untuk puasa

  1. Hari raya idul fitri dan idul adha
  2. Hari tasrek yaitu tanggal 11, 12, 13 dzulhijah
  3. Hari yang diragukan(apakah sudah tgl 1 ramadhan atau belum)

4. Hikmah berpuasa

Orang muslim yang senantiasa melaksanakan puasa, akan mendapatkan banyak manfaat  antara lain:
  1. Meningkatkan iman dan taqwa serta mendorong seseorang untuk rajin bersyukur kepada Allah SWT. ini merupakan tujuan utama orang yang berpuasa.
  2. Menumbuhkan rasa solidaritas terhadap sesama trutama kasih sayang terhadap fakir miskin
  3. Melatih dan mendidik kesabaran dalam kehidupan sehari-hari karena orang yang berpuasa terdidik menahan kelaparan, kehausan dan keinginan. Tentulah dengan sabar, ia dapat menahan segala kesulitan tersebut.
  4. Dapat mengendalikan hawa nafsunya dari makan minum dan segala yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
  5. Mendidik diri sendiri untuk bersifat jujur karena dengan berpuasa dapat menjaga diri dari sifat pendusta.
  6. Dengan berpuasa kita juga memberikan waktu istirahat bagi organ-organ yang ada di tubuh kita sehingga tidak mengherankan bahwa orang-orang yang berpuasa akan menjadi lebih sehat.

Tugas

  1. Tulis dalil tentang puasa ramadhan
  2. Sebutkan 3 puasa wajib dan 3 puasa sunnah beserta penjelasannya
  3. Sebutkan hikmah puasa dalam kehidupan sehari-hari