Bab 11 Cahaya dan Alat Optik
1. Sifat – sifat Cahaya
Sifat – sifat cahaya ada 4 yaitu merambat lurus, dapat
dipantulkan, dapat dibiaskan dan merupakan gelombang elektromagnetik. Cahaya
merambat lurus contohnya lilin atau lampu yang dinyalakan dalam ruangan gelap
akan menerangi ruangan tersebut.
Pemantulan terjadi jika cahaya menumbuk suatu permukaan bidang,
pemantulan berupa pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur
terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang tidak rata seperti aspal, tembok,
batang kayu dan sebagainya.
Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang
rata seperti cermin datar atau permukaan air danau yang tenang. Pada pemantulan
baur dan pemantulan teratur, sudut pemantulan cahaya besarnya selalu sama
dengan sudut datangnya cahaya.
Ilustrasi
pemantulan baur dan teratur :
Hukum
Pemantulan Cahaya
1). Sinar datang, garis normal dan sinar
pantul terletak pada satu bidang datar .
2). Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul ()
Berikut
proses pemantulan cahaya pada cermin datar
Cahaya yang mengenai benda sebagian
dipantulkan ke mata, sebagian lagi diserap benda sebagai energi, contohnya
cahaya yang mengenai benda terlihat berwarna merah, berarti spektrum cahaya
merah dipantulkan oleh benda dan spektrum cahaya lainnya diserap oleh
benda.
Pembiasan terjadi jika cahaya melalui 2
medium yang kerapatan optiknya berbeda. Semakin besar kecepatan cahaya melalui
2 medium, semakin besar pula efek pembiasannya. Namun, pembiasan tidak terjadi
saat cahaya masuk dengan posisi tegak lurus bidang batas kedua medium. Berikut
contoh pembiasan :
(a)
: pembiasan berkas cahaya, (b) : pembiasan sendok dalam gelas berisi air
Gelombang cahaya terbentuk karena adanya
perubahan medan magnet dan medan listrik secara periodik sehingga merupakan
gelombang elektromagnetik. Gelombang cahaya matahari memancar ke segala arah
sampai ke bumi meskipun melalui ruang hampa. Ini berarti cahaya dapat merambat
melalui ruang kosong tanpa adanya materi.
Berdasar frekuensinya, gelombang
elektromagnetik ada banyak jenis yang disebut spektrum elektromagnetik. Berikut
jenis – jenis spektrum elektromagnetik :
Cahaya tampak adalah cahaya yang
dapat dilihat oleh mata manusia, sekitar
400 – 700 nm. Warna cahaya yang dapat dilihat tergantung pada panjang gelombang
dari gelombang cahaya yang masuk ke mata. Benda hanya memantulkan cahaya yang
warnanya sama dengan warna permukaannya, sehingga kita dapat menghindari dengan
tepat warna benda.
2. Pembentukan Bayangan pada Cermin
Bayangan bersifat nyata jika titik
potongnya diperoleh dari perpotongan sinar – sinar pantul yang mengumpul
(konvergen). Sebaliknya, bayangan bersifat maya jika titik potongnya merupakan
hasil perpanjangan sinar – sinar pantul yang menyebar (divergen). Berikut
contoh pembentukan bayangan pada cermin datar :
s = jarak benda terhadap cermin
s’ = jarak bayangan terhadap cermin
Cara
melukis pembentukan bayangan pada cermin datar :
1). Lukis sinar benda menuju cermin dan
dipantulkan ke mata sesuai hukum pemantulan cahaya yaitu ()
2). Lukis sinar kedua seperti langkah pertama
3). Lukis perpanjangan sinar – sinar pantul dibelakang cermin hingga
berpotongan. Perpotongan sinar – sinar pantul merupakan bayangan benda
4). Jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap
cermin
Bayangan
pada cermin datar bersifat maya. Titik bayangan dihasilkan dari perpotongan
sinar – sinar pantul yang digambarkan oleh garis putus – putus. Cahaya dapat
dipantulkan pada cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung. Cahaya akan
dibiaskan pada lensa cekung dan lensa cembung.
Cermin
lengkung adalah cermin yang permukaannya melengkung. Cermin lengkung ada 2
yaitu cermin cekung dan cembung. Berikut penampang melintang cermin lengkung
:
Unsur
– unsur cermin lengkung yaitu :
1). Pusat kelengkungan cermin : titik di
pusat bola yang diiris menjadi cermin, disimbolkan dengan M
2).
Vertex : titik di permukaan cermin yang sumbu utamanya bertemu dengan cermin,
disimbolkan dengan O
3). Titik api (titik fokus) : titik
bertemunya sinar – sinar pantul yang sejajar dengan sumbu utama (terletak
antara vertex dan titik pusat), disimbolkan dengan F
4). Jari – jari kelengkungan cermin :
jarak antara vertex (O) ke pusat kelengkungan cermin (M), disimbolkan
dengan R
5). Jarak fokus : jarak dari vortex ke
titik api, disimbolkan dengan f.
Pembentukan bayangan pada cermin dan lensa menggunakan sinar – sinar istimewa. Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung :
1).
Benda berada pada jarak lebih dari R :
Bayangan
yang terbentuk : nyata, terbalik dan diperkecil
2).
Benda di titik fokus (F) :
Bayangan
yang terbentuk : tidak terbentuk bayangan atau bayangan terletak di jauh tak
hingga
3).
Benda diantara cermin dan F :
Bayangan
yang terbentuk : maya, tegak dan diperbesar
Pembagian
ruang menurut Dalil Esbach :
Menurut Dalil Esbach, jumlah ruang benda
dengan ruang bayangan = 5 (Rbenda + Rbayangan = 5)
Persamaan
cermin cekung :
dengan :
f = jarak fokus (cm)
s = jarak benda ke cermin (cm)
s’ = jarak banyangan (layar) ke cermin (cm)
Perbesaran
cermin cekung :
dengan :
M = perbesaran
s = jarak benda ke cermin
h = tinggi benda
s’ = jarak bayangan (layar) ke cermin
h’ = tinggi bayangan
h’ positif menyatakan bayangan adalah tegak (dan maya)
h’ negatif menyatakan bayangan adalah terbalik (dan nyata)
Bayangan
pada cermin cembung bersifat maya, tegak dan diperkecil.
Contoh pembentukan bayangan pada cermin cembung :
Persamaan
cermin cembung sama dengan cermin cekung, namun titik fokus (F) dan pusat
kelengkungan (M) terletak dibelakang, sehingga jarak folus (f) dan jari – jari
(R) bernilai negatif.
3. Lensa
Lensa adalah benda bening
yang memiliki permukaan berbentuk cekung atau cembung, berfungsi membiaskan
cahaya. Jika dipegang, lensa cembung bagian tengahnya lebih tebal daripada
bagian tepi. Lensa cekung bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian tepi.
Berikut contoh lensa cembung dan lensa cekung :
Kaca
pembesar (lup) bagian utamanya lensa cembung yang berfungsi memperbesar
bayangan benda yang akan diteliti. Sifat bayangan pada lensa cekung dan
cembung tergantung pada posisi benda.
Sinar – sinar istimewa pada lensa cembung :
Sinar
– sinar istimewa pada lensa cekung :
Pada
lensa cekung, benda yang terletak didepan lensa akan selalu menghasilkan
bayangan maya, tegak, diperkecil dan terletak didepan lensa. Perbesaran pada
lensa :
Pada lensa cembung, titik fokus (F)
bernilai positif (sama seperti cermin cekung); pada lensa cekung, titik fokus
bernilai negatif (sama seperti cermin cembung).
Kuat
lensa (D) adalah kemampuan lensa dalam mengumpulkan atau menyebarkan sinar,
satuannya dioptri, dinyatakan sebagai :
Dengan
syarat f harus dinyatakan dalam m, jika f dinyatakan dalam cm maka rumusnya
:
4. Indra Penglihatan Manusia
Mata adalah organ
penglihatan pada manusia dan hewan, berbentuk bulat, memiliki bagian – bagian
yang memiliki fungsi berbeda. Mata manusia dilindungi oleh 3 lapisan yaitu
lapisan sklera yang membentuk kornea, lapisan koroid yang membentuk iris dan
lapisan ketiga (retina).
Lensa
mata berbentuk bikonvex (cembung depan – belakang), bersifat fleksibel, otot
siliar yang ada di mata akan membantu mengubah kecembungan mata. Berikut contoh
kecembungan lensa mata :
Ketika
melihat benda berjarak jauh, otot siliaris berelaksasi, menyebabkan lensa mata
lebih datar (tak berakomodasi). Ketika melihat benda berjarak dekat, otot
siliaris berkontraksi, menyebabkan lensa menjadi cembung (akomodasi maksimum).
Retina
: sel yang sensitif terhadap cahaya matahari atau saraf penerima rangsang
(fotoreseptor) pada bagian belakang mata. Sel fotoreseptor ada 2 yaitu sel
batang dan sel kerucut. Sel batang akan menunjukkan responnya ketika di tempat
redup, mampu menerima rangsang sinar tidak berwarna, jumlah selnya sekitar 125
juta.
Gangguan
pada lensa mata dapat menyebabkan seseorang menderita hipermetropi, miopi, buta
warna, presbiopi dan astigmatisma.
Hipermetropi
adalah kelainan yang menyebabkan seseorang tidak dapat melihat dengan jelas
benda yang jaraknya dekat (± 30 cm). Karena bayangan yang terbentuk jatuh di
belakang retina. Penderita dibantu dengan lensa cembung. Berikut perubahan
fokus sinar pada hipermetropi :
Kekuatan
lensa kacamata yang diperlukan yaitu :
dengan :
PH = kekuatan lensa kacamata hipermetropi (D)
s = jarak benda didepan kacamata (Cm)
PP (punctum proximum) =
titik dekat mata (Cm)
Miopi
adalah kelainan yang menyebabkan seseorang tidak dapat melihat dengan jelas
benda yang jaraknya jauh (tak hingga). Karena bayangan yang terbentuk jatuh
didepan retina. Penderita dibantu dengan lensa cekung. Berikut perubahan fokus
sinar pada miopi :
Kekuatan
lensa kacamata yang diperlukan :
dengan : PM = daya
lensa untuk miopi (D)
PR (Punctum Remotum) =
titik jatuh mata (Cm)
Buta warna
adalah kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel – sel kerucut
mata untuk menangkap suatu warna tertentu, bersifat menurun, ada 2 jenis yaitu
buta warna total dan sebagian. Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam
dan putih, buta warna sebagian tidak mampu melihat warna tertentu misalnya
merah, biru atau hijau saja.
5. Alat Optik dalam Kehidupan Sehari – hari
Pembentukan bayangan pada mata manusia
merupakan bentuk pemanfaatan alat optik dalam kehidupan sehari – hari. Contoh
alat optik dalam kehidupan sehari – hari yaitu kamera, lup, mikroskop, teropong
dan teleskop.
Kamera : alat untuk mengambil gambar
atau foto suatu objek; memiliki diafragma dan pengatur (shutter) untuk mengatur
jumlah cahaya yang masuk ke lensa; kemudian memfokuskan bayangan benda pada
film foto; bayangannya nyata, terbalik dan diperkecil; ukuran bayangan
tergantung pada panjang fokus lensa dan jarak lensa pada film.