Iman Kepada Qadha Dan Qadar Materi Pelajaran PAI dan BP Kelas 9 Semester Genap

Pengertian 

Menurut bahasa, Qada artinya ketentuan, pelaksanaan, hukum atau keputusan, sedangkan Qadar artinya jangka atau ukuran, . Adapun menurut istilah, Qada adalah ketentuan suatu rencana dari Allah untuk dilaksanakan, sedangkan Qadar adalah rencana yang telah diberlakukan oleh Allah sejak zaman azaly terhadap makhluknya baik yang sudah, sedang maupun yang akan terjadi. 



Jadi Qada merupakan ketentuan Allah yang didalamnya terdapat iradahNya untuk segala makhluk, sedangkan Qadar merupakan perwujudan dari ketentuan yang ada yang tak berubah sedikitpun. 

Karena Qada maka kehidupan manusia pada dasarnya adalah realisasi dari apa yang telah digariskan Tuhan pada zaman azaly (sejak permulaan zaman). 

Wujud Qada / ketentuan-ketentuan tersebut dalam bentuk sesuai dengan iradah (kehendak) Tuhan, disebut Qadar. 

Gabungan antara qada dan qadar itu disebut Taqdir. 

Iman kepada Taqdir yaitu percaya bahwa segala ketentuan (baik dan buruk) datangnya dari Allah 

Taqdir Allah tidak terbatas pada manusia saja tetapi berlaku atas makhluknya. 

 

Firman Allah SWT : 

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan segala sesuatu dengan ukuran / ketentuan”. (QS. Al Qomar : 49) 

Firman Allah SWT :  



Artinya : “Tiada sesuatu bencanapun yang menimpa dibumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (lauh mahfudh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al Hadid : 22) 

Jadi pengertian iman kepada qada dan qadar adalah meyakini dengan sepenuh hati adanya qada dan qadar Allah swt., yang berlaku bagi semua makhluk sebagai  bukti kebesaran dan kekuasaanNya 


Ciri-ciri Beriman kepada Qada dan Qadar

Orang yang beriman kepada qada dan qadar akan memiliki cirri-ciri sebagai

berikut :

1. Ia tidak akan bersikap sombong dan takabur ketika mencapai  kesuksesan/keberhahsilan

2. Tidak  mudah putus asa jika menemui kegagalan

3. Merasa yakin bahwa kesuksesan yang didapat semata-mata berkat karunia dan pertolongan  Allaih

4. Bersabar dalam menghadapi ujian dari Allah swt.

5. Tawakkal dan berdo’a kepada Allah swt., atas segala usaha yang telah  dilakukannnya.

6. Tidak meminta pertolongan kepada selain Allah swt.


Hubungan Qada dan Qadar

Qada dan Qadar mempunyai hubungan yang sangat erat, ibarat hubungan antara rencana dan pelaksanaan rencana tersebut. Qada adalah rencana dan ketetapan Allah swt. Sedangkan qadar Allah akan selalu sesuai dengan Qada-Nya, artinya perbuatan Allah akan selalu sama dengan apa yang direncanakan dan ditetapkan-Nya.

Mengenai qada dan qadar ini, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah. Oleh karena itu, setiap makhluk harus selalu berusaha dengan sebaik mungkin dan memohon kepada Allah swt. Agar diberi nikmat kebaikan dalam kehidupan dunia dan akhirat. 

Perbedaan Takdir Mubram dan takdir Mu’allaq

Takdir Mubram yaitu ketentuan Allah swt., yang sudah pasti berlaku atas manusia tanpa dapat dielakkan lagi meskipun dengan ikhtiar ( usaha )

Allah SWT. berfirman :  

Artinya : “Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkanmu walaupun kamu berada dalam benteng tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa : 78)

Takdir Mu’allaq, yaitu ketentuan allah swt., yang mungkin dapat diubah oleh manusia melalui ikhtiarnya jika Allah mengijinkan.

Firman Allah SWT, 

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu bangsa sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar Ra’du “ 11) 

Contoh Takdir Mubram dan takdir Mu’allaq

Contoh Takdir Mubram

1. Datangnya hari kiamat

2. Jenis kelamin bayi yang baru lahir

3. Kematian seseorang

4. Jodoh

5. Usia seseorang

Contoh Takdir  Mu’allaq

1. Untuk menjadi pandai , kita harus  belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh

2. Untuk menjadi kaya, kita harus rajin bekerja dan berusaha dengan sungguh sungguh

3. Untuk menjadi sehat, kita harus sungguh-sungguh menjaga kebersihan secara menyeluruh


Dalil Naqli tentang Qada dan Qadar

1. Q.S. an-Nnisa ayat : 78

 


Artinya :”Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) Hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?


2. Q.S. al-Hijr ayat 5

 


Artinya :” Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan (Nya)”.

3. Q.S. al Ankabut ayat 62

 


Artiinya :”Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba- hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu”.


Maksud dalil naqli tentang qadha dan qadar

1. QS. An Nisa ayat 78

QS. An Nisa ayat 78 menjelaskan bahwa kematian adalah perkara yang pasti terjadi tidak seorangpun dapat lari darinya. Terkadang justru bagi mereka yang terjun di medan perang tidak terkena musibah. Mereka mempunyai sifat apabila mendapatkan kesenangan dari nikmat akan berkata bahwa Allah telah memuliakan mereka. Akan tetapi, apabila ditimpa musibah mmereka mengatakan bahwa hal itu disebabkan oleh kesialan Nabi Muhammad saw. dengan demikian jelas bahwa kematian atau maut merupakan Qadar Allah swt. yang sudah pasti terjadi

2. Q.S. al Hijr ayat 5

Q.S. al Hijr ayat 5 menjelaskan bahwa ajal manusia sudah ditetapkan oleh Allah swt. Tidak ada satu makhlukpun yang dapat mendahului, apalagi mengundurkannya.

3. Q.S. al Ankabut ayat 62

Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa Allah melapangkan dan menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki ( orang yang mau berusaha dan berdo’a untuk memperoleh rezeki tersebut )

Fungsi Iman kepada Qodlo dan Qodar 

1. Membangkitkan rasa perlunya berusaha dan perlunya bertawakkal 

2. Sabar menghadapi cobaan dan tdak putus asa karena sadar bahwa segala-galanya dari Allah. 

Firman Allah SWT : 

 


Artinya : “…… (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Inna lillahi wainna ilaihi raaji’uun.” (QS. Al Baqarah : 156) 

Ucapan tersebut dinamakan tarji’ / istirja’ 

Firman Allah SWT : 

 


Artinya : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mereka dibiarkan (saja) mengatakan “Kami telah beriman “ sedang mereka tidak di uji lagi ?”  (QS. Al Ankabut : 2) 

3. Tidak sombong dikala berhasil dan tidak kecil hati dikala gagal 

4. Sabar menerima kenyataan sehingga terhindar dari sifat iri dan dengki. 

5. Meningkatkan kesabaran, ketaqwaan dan hidup istikhomah 


Tugas

Jawablah pertanyaan di bawah ini

1. Jelaskan pengertian Qada, Qadar dan Takdir dengan benar!

2. Tulislah salah satu dalil iman kepada Qada dan Qadar dengan benar!

3. Sebutkan macam-macam takdir dengan benar!

4. Jelaskan manfaat iman kepada Qada dan Qadar dengan benar!

5. Tunjukkan contoh perilaku iman kepada Qada dan Qadar dengan benar!