Jenis Fabel Dan Ciri Bahasa Teks Fabel Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester Genap

Jenis Fabel dan Ciri Bahasa Teks Fabel


Jenis Fabel:

Ditinjau dari pemberian watak dan latarnya, dibedakan jadi dua:

1. Fabel alami, yaitu menggunakan watak tokoh binatang seperti pada kondisi alam nyata.

Misal, kura-kura diberi watak lamban, singa buas dan ganas.

Selain itu, fabel alami menggunakan alam sebagai latar ( hutan, sungai, kolam, dsb)

2. Fabel adaptasi, yaitu fabel yang memberikan watah tokoh dengan mengubah watak aslinya pada dunia nyata dan menggunakan tempat – tempat lain sebagai latar ( di rumah, di jalan raya ).

Misal, landak yang pemalu berulang tahun di rumah makan.


Ditinjau dari kemunculan pesan dibedakan fabel dengan koda dan tanpa koda. Fabel dengan koda berarti fabel dengan memunculkan secara eksplisit pesan pengarang di akhir cerita. Sebaiknya, fabel tanpa koda tidak memberikan secara eksplisit pesan pengarang di akhir cerita.


Contoh Fabel bisa dibaca di buku Paket halaman 195 - 198


Menelaah Ciri Bahasa Teks Fabel

a. Menggunakan kata atau frasa yang menunjukkan waktu lampau

Penggunaan kata/frasa yang menunjukkan waktu lampu sebagai pembuka cerita.

Contoh Frasa/kata:  *  Pada suatu hari …

* Pada zaman dahulu …


b. Menggunakan kata hubung yang menunjukkan urutan waktu

Peristiwa dalam teks fabel terjadi dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, teks narasi menggunakan kata hubung atau konjungsi temporal untuk mengaitkan peristiwa satu dengan yang lain.

Contoh konjungsi urutan waktu: * Kemudian,

*Akhirnya,

*Setelah itu,

*Tiba – tiba,

c. Menggunakan kata sandang si dan/atau sang

Tokoh pada teks fabel adalah hewan/binatang. Nah, tokoh inilah pada umumnya diberi kata sandang.

Contoh kata sandang: * sang Beruang

*si Kancil

d. Menggunakan bahasa ragam lisan (tidak baku).

Ragam bahasa lisan adalah ragam bahasa yang digunakan sehari – hari dalam percakapan.

Contoh: * loncat

*bisa

      *tak


Contoh Fabel yang menggunakan ciri – ciri kebahasaan,

Beruang dan Lebah

Pada suatu hari, seekor beruang menjelajahi hutan untuk mencari buah – buahan. Tiba-tiba, ia menemukan pohon tumbang. Di pohon tersebut terdapat sarang tempat lebah menyimpan madu. Beruang itu mulai mengendus-endus dengan hati-hati di sekitar pohon tumbang tersebut untuk mencari tahu apakah lebah-lebah sedang berada dalam sarang tersebut.

Tepat pada saat itu, sekumpulan kecil lebah terbang pulang dengan banyak membawa madu. Lebah-lebah yang pulang tersebut, tahu maksud sang Beruang dan mulai terbang mendekati sang Beruang untuk menyengatnya, lalu lari bersembunyai ke dalam lubang batang pohon.

Beruang tersebut menjadi sangat marah dan seketika itu juga loncat ke atas batang yang tumbang tersebut. Dengan cakarnya, ia menghancurkan sarang lebah. Akan tetapi, hal itu malah membuat seluruh kawanan lebah yang berada dalam sarang keluar dan menyerang sang Beruang. Beruang yang sial itu, akhirnya lari terbirit-birit dan menyelamatkan diri dengan cara menyelam ke dalam air sungai.

Beruang menyesali perbuatannya, ia telah bertindak menuruti emosinya tanpa memikirkan akibatnya.


Baca juga buku paket halaman 212 – 217


TUGAS:

  1. Baca Teks Fabel Beruang dan Lebah!
  2. Telaahlah ciri bahasa yang ada pada fabel Beruang dan Lebah.
  3. Buktikan kalimat yang menunjukkan ciri bahasa  tersebut!