Jumlah dan macam-macam kelompok alat tulis yang kamu catat di kertas tadi merupakan informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan. Informasi ini bisa kita sebut sebagai data.
Data dapat kita sajikan dalam dua bentuk penyajian, yaitu tabel dan diagram. Adapun diagram yang sering digunakan, yaitu diagram garis, batang, dan lingkaran.
A. PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL
Menyajikan data dalam bentuk tabel berarti data-data tersebut kita susun dalam urutan baris dan kolom. Terdapat tiga macam penyajian data dalam bentuk tabel, yaitu sebagai berikut:
a. Tabel Baris dan Kolom
Tabel ini digunakan untuk data yang hanya memiliki satu kategori/kelompok saja. Misalnya, data yang kita peroleh dari hasil pengamatan tadi. Ada pensil, pulpen, penghapus, rautan, dan lain sebagainya. Data-data tersebut bisa digabung ke dalam satu kategori/kelompok, yaitu jenis alat-alat tulis. Kalau data tersebut kita sajikan dalam bentuk tabel baris dan kolom, hasilnya akan seperti ini.
b. Tabel Kontingensi
Berbeda dengan tabel baris dan kolom, tabel kontingensi digunakan untuk data yang memiliki lebih dari satu kategori/kelompok. Contohnya, data pada gambar di bawah ini. Di gambar tersebut, diketahui data jumlah siswa kelas 7 berdasarkan jenis kelaminnya. Data tersebut memiliki dua kategori, yaitu kelas dan jenis kelamin.
c. Tabel Distribusi Frekuensi
Terakhir, ada tabel distribusi frekuensi. Tabel ini digunakan untuk data yang dikelompokkan dalam suatu interval/selang nilai. Setiap interval nilai memiliki frekuensi (banyak data). Biasanya, kalau data yang kamu peroleh itu cukup banyak, kamu bisa menyajikannya dalam tabel ini agar bentuknya jadi lebih sederhana. Hmm, bingung, ya? Kalau bingung, coba perhatikan contoh berikut.
Berdasarkan gambar di atas, diketahui data nilai ulangan harian Matematika siswa kelas 7A. Nah, jumlah siswanya ada 30 dan nilainya juga beragam, mulai dari 61 sampai 100.
Jadi, data dikelompokkan terlebih dahulu ke dalam beberapa interval. Kalau pada gambar, terdapat 4 interval, yaitu 61-70 (nilai 61 sampai 70), 71-80 (nilai 71 sampai 80), dan seterusnya. Kamu perlu tahu juga nih, setiap interval harus memiliki panjang yang sama. Contohnya, interval 61-70 memiliki panjang 10 (dari 61 sampai 70, totalnya ada 10), begitu juga dengan interval 71-80, dan interval-interval lainnya.
Frekuensi itu menandakan banyaknya siswa yang mendapat nilai Matematika sesuai dengan intervalnya masing-masing. Misalnya, frekuensi pada interval 61-70 ada 3, berarti banyak siswa yang mendapat nilai antara 61 sampai 70 pada ulangan harian Matematika ada 3 orang.